Gambar Sampul Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 2 Rekayasa Dan Kewirausahaan
Prakarya dan Kewirausahaan · Bab 2 Rekayasa Dan Kewirausahaan
Indah Setyowati, dkk

23/08/2021 08:37:52

SMA 11 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

64

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

BAB 2

Rekayasa dan Kewirausahaan

Inovasi Teknologi Tepat Guna

65

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Rekayasa dan Kewirausahaan

Inovasi Teknologi Tepat Guna

A.

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

1.

Aneka Jenis

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

2.

Manfaat Produk

Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat

Guna

A.

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray

Aerator

1.

Desain Produk

Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat

Guna

Spray Aerator

2.

Bahan Pendukung

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray

Aerator

3.

Alat Pendukung

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray

Aerator

4.

Proses Pembuatan

Produk Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray

Aerator

A.

Wirausaha di

Bidang Rekayasa

Inovasi Teknologi

Tepat Guna

1.

Pemetaan dan

Pemanfaaatan

Peluang Usaha

2.

Analisis SWOT

C.

Pengemasan Produk

Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna

Spray Aerator

E.

Perawatan Produk

Rekayasa Karya

Inovasi Teknologi Tepat

Guna

Spray Aerator

1.

Pemeliharaan

Lingkungan

2.

Pemeliharaan

Peralatan

F.

Membuat Produk Inovasi

Rekayasa Teknologi Tepat Guna

66

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi ini, kamu mampu:

1.

Menyampaikan pendapat tentang karya inovasi teknologi tepat

guna sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur

kepada Tuhan dan bangsa Indonesia

2.

Mengidentifikasi jenis, bahan, alat, dan proses karya inovasi

teknologi tepat guna yang digunakan di wilayah setempat

berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan

3.

Merancang pembuatan karya inovasi teknologi tepat guna

berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri

4.

Melaksanakan dan mempresentasikan karya inovasi teknologi

tepat guna berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan

disiplin dan tanggung jawab

5.

Menumbuhkan sikap kewirausahaan (

entrepreneurship

) dalam

bidang karya rekayasa inovasi teknologi tepat guna

A.

Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat

Guna

1.

Aneka Jenis Produk Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang

dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-

aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika

masyarakat pengguna. Hemat sumber daya, minim

dampak polutif, mudah penggunaan dan perawatannya

merupakan bagian yang menjadi perhatian. Karya

rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pembuatan

produk, di antaranya berupa produk pengolahan hasil

pertanian, perkebunan, perikanan, limbah perkebunan

yang semua itu merupakan bagian solusi guna

berproduksi. Beberapa contoh aneka produk karya

rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat

guna antara lain, seperti berikut.

67

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

a.

Alat Pencetak Briket

Alat pencetak briket adalah kempa yang berfungsi

mencetak tepung arang dengan ukuran m

esh

tertentu

yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga

menjadi briket arang dengan ukuran dan bentuk

tertentu seperti: kubus, bulat tabung, dan atau bulat

pepat. Tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat

berasal dari hidrolik maupun tekanan mekanik

menggunakan ulir.

b.

Alat Pengering Hasil Pertanian

Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi

alat dengan alat utama sumber panas, untuk

mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki

(tray

) .

yang berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses

penjemuran secara alami serta

blower

yang berfungsi

menghantarkan panas melalui saluran tertentu

(selang) sehinggga mengenai permukaan produk

yang akan dikeringkan.

Sumber : Dokumen

Kemdikbud

Gambar 2.1

Alat pengering

Kondensor

Pompa Listrik

Filamen Pemanas

Suction Blower

68

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.2 Alat pengering

A

200 cm

300 cm

Tampak Samping

Tampak Depan

100 cm

70 cm

20 cm

B

C

D

Ruang Pengering

Plenum

Kolektor

Sumber: Dokumen Kemdkbud

Gambar 2.3 Alat untuk pengambilan

zat warna alam indigo

Sprayer

Tangki

Pompa Air

kran

Pengatur

69

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

c.

Alat Pengambilan Zat Warna Alam Indigo

Proses pengambilan zat warna alam indigo pada

dasarnya adalah bagaimana melakukan aerasi pada

cairan hasil rendaman daun dari tanaman

Indigofera

tinctoria.L

. Sirkulasi air dengan menggunakan pompa

memungkinkan terjadinya proses aerasi.

d.

Alat Pembuatan Tepung

Alat pembuat tepung arang, terdiri atas dua komponen

utama, yaitu penghalus, dan penyaring. Penghalus

dapat berupa

grind,

yaitu pertemuan dua buah logam

yang berputar berlawanan arah dan menghancurkan

arang benda yang hendak dihaluskan. Penyaring

berfungsi mengayak arang dengan ukuran

mesh

tertentu.

e.

Alat Uperajang Sampah Organik

Alat perajang sampah biasanya berbentuk rol ganda

yang berputar berlawanan dan diberi bilah berbentuk

pisau, dimaksudkan untuk memperkecil ukuran agar

lebih mudah melapuk pada proses pembuatan pupuk

kompos.

f.

Alat Pengurai Serat Sabut Kelapa.

Bentuknya terdiri atas rol tunggal yang diberi paku-

paku panjang untuk mengurai sabut kelapa sehingga

terpisah dari serbuknya.

g.

Alat Pengepres Dalam Pembuatan Baglog

Prinsip alat ini sama dengan pencetak briket, yaitu

berbentuk kempa (tekanan) yang dihasilkan baik dari

tenaga hidrolik maupun mekanik.

70

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2.

Manfaat Produk Rekayasa Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Manfaat karya rekayasa teknologi tepat guna :

a.

Keberadaan karya rekayasa teknologi tepat guna

memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat

yang menggunakannya.

b.

Solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektifitas

dalam menjalankan produksi usaha rumahan (

home

industri

), industri kecil dan menengah (IKM).

c.

Memberikan kemudahan, meningkatkan kualitas dan

jumlah dalam berproduksi

d.

Memacu kreatifitas dan inovatif pembuatnya untuk

terus berkarya mencapai optimal

e.

Terciptanya lapangan pekerjaan untuk mewujudkan

karya inovasi.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar : 2.4 Alat pengepres baglog

sebagai media budidaya jamur

Bearing UCP

Reducer

Dinamo

Rumah Log

Plat Penggerak

Poros Penggerak 1

Poros Penggerak 2

Poros Penekanan

Plat Penekanan

71

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Tugas Individu LK-1

Mengamati dan mengidentifikasi

1.

Ayo amati nama-nama produk yang ada di gambar.

2.

Pilih minimal lima nama produk sesuai dengan potensi

yang ada di daerahmu.

3.

Buatlah pohon industri dari nama produk yang di pilih.

4.

Bagaimana teknologi proses pembuatannya.

5.

Inovasi teknologi tepat guna apa yang dapat

dikembangkan dalam proses produksinya.

6.

Ayo, uraikan gagasan kamu dalam lembar laporan.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.5 Nama produk

72

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tugas Kelompok LK-2

Observasi

1.

Amati lingkungan di daerahmu.

2.

Catatlah aneka jenis penggunaan teknologi tepat guna.

3.

Tuliskan manfaatnya.

4.

Ungkapkan perasaan yang timbul dengan adanya

teknologi tepat guna di Negara Indonesia.

5.

Apa rencana selanjutnya setelah kamu mengetahui

berbagai bentuk teknologi tepat guna.

Lembar Kerja

Nama kelompok

: ........................................................

Nama anggota

: ........................................................

.........................................................

........................................................

........................................................

Kelas

: .........................................................

Identifikasi ragam karya inovasi teknologi tepat guna

Nama Karya

Keterangan

Kesimpulan :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

73

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

B.

Produk Rekayasa Inovasi T

eknologi Tepat

Guna dalam Pembuatan Zat Warna Alam

Indigo

Budaya Indonesia merupakan sumber daya dan kekayaan

yang perlu terus dikembangkan dan menjadi bagian yang

tidak bisa dipisahkan di dalam kehidupan. Kita sering melihat

di daerah-daerah banyak aktivitas penduduk kegiatan yang

sifatnya turun-temurun dalam memenuhi kebutuhan. Batik

dan tenun adalah produk yang dihasilkan oleh aktifitas

masyarakat di sekitar kita. Kita mengenal batik dan tenun

sebagai sumber daya yang diakui dunia sebagai kekayaan

budaya Indonesia.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.6

Pola integrasi

tekno-ekologis

pada

pembuatan zat warna alam indigo

74

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Pola integrasi

tekno-ekologis

seperti pada Gambar 2.6

dimaksudkan bahwa produk yang dihasilkan berupa zat

warna alami merupakan produk yang ramah lingkungan.

Peningkatan efektivitas dalam penggunaan karya teknologi

tepat guna dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,

lebih produktif, efisien, dan berkualitas. Penggunaan zat

warna sintetis yang berlebihan dapat membahayakan

lingkungan dan kesehatan kulit penggunanya.

Salah proses produksi pembuatan batik dan tenun adalah

pewarnaan. Pewarnaan secara alami pada kain batik dan

tenun sangat disambut baik oleh masyarakat dunia dan

memiliki nilai jual tinggi. karena merupakan produk yang

ramah lingkungan dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup

(life style)

dalam kehidupan di masa sekarang untuk ramah

pada lingkungan.

Pengambilan zat warna alam, dalam hal ini warna biru

yang diambil dari tanaman nila seperti Gambar 2.7 memiliki

kekhususan tersendiri.

Nama umum dagang nila dan jenis

tanaman ini sering disebut dengan

indigo/indian indigo

(Inggris), tom/tarum (Indonesia),

tagung–tagung/taiom/taiung

(Filipina),

kraam/na-kho

(Thailand),

cham

(Vietnam),

tarom

(Malaysia).

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.7 Tanaman nila/tom/tarom sebagai

zat warna alam biru

75

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Proses pengambilan zat warna alam indigo pada industri

rumah masih menggunakan proses yang menggunakan

tenaga manusia yaitu pada proses kebur (aerasi)

.

Untuk

mempermudah proses aerasi dapat digunakan alat kebur

(spray aerator)

.

1.

Desain Produk Rekayasa Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray Aerator

dalam Pembuatan

Zat Warna Alam Indigo

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.8 Desain

spray aerator

Aktivitas :

Ayo identifikasi permasalahan yang didapat pada proses

produksi dari industri kecil /

home industry

yang ada. Catat

permasalahan yang muncul.

Lakukan observasi lapangan atau melalui media internet. Alat

teknologi tepat guna apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan

karya rekayasa inovasi teknologi tepat guna.

Deskripsikan desain untuk mewujudkan model alat.

76

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

2.

Bahan Pendukung Karya Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Spray Aerator

dalam Pembuatan

Zat Warna Alam Indigo

a.

Pembuatan Spray Aerator

1)

Bahan untuk pembuatan tangki, dapat disubtitusi

dengan drum bekas.

2)

Sprayer, dapat dimodifikasi dengan paralon yang

diberi lubang banyak.

3)

Pipa paralon, untuk sirkulasi larutan yang

dipompa.

4)

Keran pengatur dan pompa air, saklar dan kabel,

dapat diperoleh di toko material.

5)

Rangka penopang tangki

6)

Pompa air

7)

Sumber energi listrik 220 V/AC

b.

Pembuatan Zat warna alam indigo

1)

Tanaman

Indigofera tinctoria

2)

Air secukupnya, dalam pembuatan larutan

rendaman tanaman yang dituangkan ke dalam

alat

spray

aerator

3)

Kapur CaO, larutan CaO (kapur tohor) yang

berfungsi mengikat zat warna yang terdapat pada

tanaman

Sum

ber: Dokumen kemdikbud

Gambar 2.9 Tangki penampung dan drum bekas

77

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

3.

Alat Pendukung Karya Inovasi Teknologi Tepat

Guna

Spray Aerator

dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

a.

Alat Pendukung Pembuatan

Spray Aerator

Spray aerator

dapat dibagi menjadi empat bagian

yaitu penyediaan

sprayer

, pompa, pemipaan dan

tangki penampung. Prisip dasar dari proses ini adalah

aerasi yaitu mengkontakkan cairan dengan udara.

Sprayer

bisa disubtitusi/diganti dengan pipa paralon

yang diberi beberapa lubang.

Penyediaan reservoir/tangki penampung. Hal ini dapat

disubtitusi dengan menggunakan drum bekas. Rangka

disiapkan untuk menopang tangki,

sprayer

, pompa

dan pipa yang digunakan. Pemipaan dilakukan

bersamaan dengan pemasangan tangki. Setelah

tangki, pompa, pipa dan

sprayer

terpasang, tinggal

pemasangan saklar untuk mengoperasikan pompa.

Sumber arus listrik yang digunakan AC 220 Volt.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.10 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan

Spray Aerator

78

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

b.

Alat Pendukung Pembuatan Zat Warna Alam

Indigo

Bagian Perendaman

Digunakan ember untuk merendam daun

Indigofera

tinctoria.L.

Spray aerator

digunakan untuk mengaerasi

cairan hasil rendaman. Keranjang, kain, dan ember

digunakan untuk memisahkan antara pasta dengan

air.

Aktivitas:

Ayo identifikasi penggunaan bahan dan alat pada proses

produksi dari industri kecil (

home industry)

yang ada telah dipilih

oleh kelompok.

Lakukan observasi lapangan atau melalui media internet terkait

bahan dan alat yang digunakan dalam mewujudkan model/

alat dari produk rekayasa teknologi tepat guna. Deskripsikan

penggunaan bahan dan alat untuk mewujudkan model alat. Buat

laporan.

Sum

ber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.11 Peralatan yang digunakan dalam proses

perendaman, aerasi dan pengendapan

79

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

4.

Proses Karya Inovasi Teknologi Tepat Guna

Spray Aerator

dalam Pembuatan Zat Warna

Alam Indigo

Proses produksi dalam pembuatan zat warna alam yang

dikembangkan dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu :

a.

karya rekayasa pembuatan alat

spray aerator

b.

pembuatan zat warna alam indigo biru

Spray aerator

sebagai alat yang digunakan untuk

pengambilan zat warna alam indigo biru yang biasa

digunakan untuk pewarnaan batik, tenun, denim. Bahan

baku zat warna alam ini berupa daun nila yang diolah

melalui proses perendaman (24 jam), proses aerasi dan

proses pengendapan. Hasil akhir berupa produk pasta /

powder

indigo biru yang mempunyai nilai jual cukup

tinggi.

a.

Proses Pembuatan

Spray Aerator

Material/Bahan

Bagian

Sprayer

Bagian

Tangki

Penampung

Bagian

Rangka dan

Pemipaan

Alat

Peralatan

Pendukung

dalam Proses

Produksi

Proses produksi

Spray Aerator

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.12

Diagram alir pembuatan

spray aerator

80

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Proses pembuatan zat warna alam pada dasarnya dibedakan

dalam tiga tahapan pokok yaitu proses hidrolisis/perendaman,

proses aerasi dan proses sedimentasi/pengendapan.

Daun

Indigofera tinctoria

segar dipetik pagi hari. Lakukan

perendaman dengan menggunakan air dengan perbandingan

2 liter air untuk 1 kg daun selama 24 jam. Air hasil rendaman

diarasi dengan menggunakan alat

Spray aerator

dengan

menambahkan larutan kapur dengan perbandingan satu

kilogram daun sebanyak 30 gram kapur. Warna air rendaman

yang semula berwarna hijau

emerald

akan berubah menjadi

warna biru. Proses sedimentasi dilakukan setelah proses

aerasi selesai dan cairan ditampung ke dalam ember

pengendapan.

1)

Bagian Perendaman

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.14

Persiapan perendaman daun nila dan setelah

24 jam

81

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

2)

Bagian Aerasi

Ditambahkan larutan kapur (CaO) pada saat proses

aerasi seperti pada Gambar 2.15

3)

Bagian Pengendapan

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.15 Proses aerasi

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.16 Pengendapan pasta

82

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Cairan yang telah diaerasi diendapkan dengan

menggunakan ember. Setelah terdapat endapan,

perlahan buang cairan bagian atas (berwarna

kekuningan) dan tampung endapan tersebut seperti

pada Gambar 2.16.

Air akan terpisah dengan pasta

dan pasta ini siap untuk dikemas. Jika penyimpanan

dalam waktu lama, dapat dibuat

powder

dengan cara

dikeringkan terlebih dahulu dan dihaluskan

menggunakan peralatan tambahan.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.17

Pembuatan tepung/powder zat

warna alam indigo

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.18 Alat

spray aerator

83

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

c.

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3)

Pengembangan alat hasil karya inovasi teknologi

tepat guna membutuhkan pekerjaan yang teliti dan

harus memperhatikan keselamatan kerja sebagai

upaya untuk meminimalisir timbulnya kecelakaan

kerja. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan

dalam pembuatan alat yang mendukung proses

produksi antara lain: sarung tangan, kacamata, helm,

pakaian praktek,

safety shoes

, pelindung telinga,

masker pelindung saluran pernapasan.

Keselamatan kerja dalam proses produksi menjadi

hal yang utama untuk diperhatikan guna menghidari

kecelakaan kerja. Keselamatan kerja mencakup

pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan

terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya

kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang

tidak aman dan atau tidak sehat.

Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan

keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan,

pembuatan, pengangkutan, distribusi, perdagangan,

pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan,

dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan

aparat produksi yang mengandung dan dapat

menimbulkan bahaya kecelakaan. Rambu-rambu

keselamatan kerja memiliki warna dominan pada

simbol memiliki makna seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.19:

Aktivitas:

Ayo identifikasi proses produksi dari industri kecil (

home industry)

yang

ada telah dipilih oleh kelompok.

Lakukan observasi lapangan atau melalui media internet terkait proses

produksi dalam mewujudkan model/alat dari produk rekayasa teknologi

tepat guna Deskripsikan diagram alir untuk mewujudkan model alat.

Buat laporan.

84

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Tugas Mandiri LK-3

Observasi sumber daya

Sumber daya yang yang dimiliki berupa :

a.

Man

(Manusia)

b.

Money

(Uang)

c.

Material

(Fisik)

d.

Maching

(Tekonologi)

e.

Method

(Metode)

f.

Market

(Pasar)

Buatlah desain menggunakan bentuk teknologi tepat guna

tertentu, seperti misalnya alat perajang sampah organik untuk

bahan pembuatan pupuk kompos, alat pengepres baglog

sebagai media untuk pembuatan jamur, alat pencetak batako.

Coba identifikasikan dengan kelompok anda terkait :

a.

Tujuan dan manfaat alat yang dibuat

b.

Bentuk alat

c.

Kebutuhan alat dan bahan pembuatan alat produksi

d.

Peluang usaha usaha produk yang di buat

Ayo, buat laporan dan presentasikan.

Merah

Biru

Hijau

Kuning

Hitam

Warna merah

dominan

pada simbol

menandakan

tanda

bahaya

atau simbol

kebakaran.

Warna biru

dominan

pada simbol

menandakan

kewajiban dan

harus ditaati.

Warna hijau

dominan

pada simbol

biasanya hanya

memberikan

informasi.

Warna kuning

dominan

pada simbol

menandakan

kewaspadaan.

Warna

dominan hitam

manandakan

informasi

bersifat umum.

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.19 Rambu keselamatan kerja

85

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

C.

Pengemasan Produk Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

1.

Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi

Tepat Guna

Pengemasan produk rekayasa inovasi teknologi tepat

guna

dimaksudkan untuk mempermudah pekerja dalam

menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai efektivitas

dan efisiensi dalam pembutan produksi. Teknologi dalam

pengemasan suatu produk berkembang dengan cepat.

Casing

atau selubung didesain dengan mempertimbangkan

estetika dan konsep yang ingin ditampilkan sesuai dengan

pengguna atau calon pembeli.

Pengemasan memiliki dua fungsi:

(1) fungsi distribusi: sebagai pelindung ketika produk

didistribusikan dan (2) fungsi identitas: sebagai identitas

produk. Untuk itu kemasan produk harus didesain agar

produk dapat terlindung dari benturan dan menarik

Adapun fungsi kemasan produk antara lain, seperti

berikut.

1)

Mempertahankan mutu

2)

Memperpanjang masa simpan

3)

Mempermudah penyimpanan dan pemasaran/

transportasi

4)

Menambah daya tarik bagi konsumen (memberi

informasi dan sarana promosi)

5)

Agar manfaat tersebut di atas dapat dicapai, maka

hal-hal berikut harus diperhatikan:

6)

Dibuat semenarik mungkin, punya ciri khas

7)

Memuat informasi yang jelas dan jujur

8)

Menarik (desain, warna, bentuk), dengan komposisi

yang imbang

9)

Ukuran dan material bahan sesuai kebutuhan

10)

Bahan terbuat dari material yang tahan terhadap

perlakuan pada saat pemindahan.

11)

Volume kemasan, menggunakan ukuran yang

umum untuk produk-produk tertentu, misalnya 250

gr, 500 gr atau 1.000 gr.

86

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Label adalah informasi yang dibuat pada kemasan biasanya

berisikan tentang:

1)

informasi produk yang sebenarnya

2)

foto atau gambar produk

3)

logo perusahaan

4)

alamat produsen

5)

bobot produk

Informasi tentang masa produksi dan atau masa kadaluwarsa

dan hal-hal lain yang istimewa pada produk yang dihasilkan

menjadi bagian informasi bagi konsumen.

Produksi zat warna indigo yang terdiri dari dua jenis, yaitu

basah dalam bentuk pasta dan tepung. Maka, bentuk

kemasan bagi keduanya berbeda.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.20

Penggunaan zat warna alam indigo biru pada industri batik

di masyarakat

87

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 2.21 Desain kemasan pasta zat warna alam indigo biru

Tugas Kelompok LK-4

Mendesain Kemasan Produk Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna

Ayo, amati kemasan produk yang menggunakan bahan baku

yang banyak tersedia di lingkungan sekitar.

Gambar desain produk dari rencana sesuai dengan ide kamu.

Lakukan studi literasi melalui internet dan pengamatan di pasar.

Buat laporan hasil pengamatanmu.

b.

Kemasan produk pasta zat

warna alam indigo

a.

Kemasan distribusi pasta

zat warna alam indigo

88

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

D.

Perawatan Produk Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

1.

Pemeliharaan Lingkungan

Potensi budaya yang berkembang di Indonesia di

antaranya batik, wayang, tenun, aneka kerajinan perlu

terus di dukung agar tumbuh kreativitas dan inovasi

yang mampu bersaing dalam pasar global. Salah satu

bentuk dukungan adalah mengembangkan zat warna

alam pada batik atau tenun.

Pengembangan

row material

berupa tanaman indigo

berpotensi untuk menutupi permukaan tanah dan

berkontribusi mengurangi pemanasan global, apalagi

jika dilakukan penanaman skala besar. Jenis tanaman

indigo dapat dikembangkan di daerah dengan area yang

belum dimanfaatkan, sehingga lahan tidur dapat

dimanfaatkan untuk budidaya

Indigofera tinctoria.L

bahkan di beberapa daerah tumbuh liar dan belum

banyak dimanfaatkan.

2.

Perawatan Alat

Penggunaan

spray aerator

dapat mempermudah dalam

proses produksi pengambilan zat warna alam indigo.

Perawatan alat ini akan membantu kelancaran kerja dan

biaya produksi.

a.

Perawatan alat terutama bagian

sprayer

, yaitu

membersihkan bagian lubang

sprayer

agar tidak

tersumbat dari kapur yang digunakan. Pastikan bagian

ini dalam kondisi bersih setelah menggunakannya.

b.

Hindari tergenangnya air pada

spray aerator

pada

bagian tangki (

reservoir)

saat penyimpanan agar tidak

terjadi korosi pada peralatan.

c.

Lakukan pemeliharaan

(maintenance

) secara berkala

pada pompa air, hindari terjadinya hubung singkat

karena isolasi kabel kurang baik.

d.

Perhatikan penggunaan sumber listrik disesuaikan

dengan spesifikasi pompa air yang digunakan.

89

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Tugas Individu LK-5

Mengamati Spesifikasi Peralatan Kelistrikan

1.

Ayo lakukan identifikasi pada peralatan kelistrikan yang

menghasilkan gerak dan digunakan di sekitar rumah

tinggal.

2.

Perhatikan spesifikasi komponen yang digunakan.

Lembar Kerja 5

1.

Nama kelompok

: ...............................................

2.

Nama anggota

: .................................................

.................................................

................................................

................................................

................................................

3.

Kelas

: ...................................................

Identifikasi spesifikasi peralatan rumah tangga

Nama Peralatan Rumah

Tangga

Keterangan

Kesimpulan :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

..........................................................................................................................

90

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

E.

Perencanaan Usaha Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat

Warna Alam Indigo

1.

Langkah-Langkah Perencanaan Usaha

Pembuatan Zat Warna Alam Indigo

Perencanaan usaha pembuatan zat warna alam

indigo menggunakan karya inovasi teknologi tepat guna

yang dikembangkan dengan skala Industri Kecil dan

Menengah (IKM) memiliki kompleksitas peralatan dan

keterbatasan ketersediaan energi. Biaya operasional

menjadi pertimbangan sehingga dalam perencanaan

teknologi proses perlu ditetapkan. Proses produksi yang

didesain bergantung pada ketersediaan bahan baku dan

hasil akhir dari teknologi proses dalam bentuk pasta dan

atau

powder

yang mudah digunakan, bisa lebih murah

dan ramah terhadap lingkungan. Peralatan yang

diperlukan untuk memproduksi zat warna alam indigo

dalam bentuk

powder

di antaranya:

a.

Tom spray aerator

b.

Decanter

c.

Evaporator

d.

Dryer

e.

Milling

Aktivitas:

Ayo cari tahu fungsi dari setiap alat tersebut dan bagaimana

cara kerjanya. Diskusikan dengan temanmu. Apakah

menurut pendapatmu dengan mengembangkan energi

terbarukan dapat mendukung proses produksi pembuatan

zat warna alam indigo? Jelaskan pendapatmu.

91

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok-

pokok pikiran sebagai berikut.

a.

Nama Usaha

Pemilihan nama usaha harus dipikir baik-baik karena

berdampak jangka panjang. Pemberian nama harus

berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor-faktor

kekinian.

b.

Lokasi

Lokasi terbagi atas lokasi usaha, lokasi pertokoan,dan

lokasi pabrik/industri. Ada 2 hal yang harus diperhatikan

dalam pemilihan lokasi yaitu :

1)

Pertalian ke belakang (

backward linkage

), yaitu

bagaimana sumber daya (

resources

) yang

akan digunakan. Termasuk dalam hal ini adalah

bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi

masyarakat setempat.

2)

Pertalian ke depan (

Forward linkage)

yaitu

daerah pemasaran hasil produksi. Apakah

tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap

hasil produksi.

c.

Komoditi yang akan Diusahakan

Memilih komoditi yang akan diusahakan dapat

mempertimbangkan: (1) banyaknya permintaan

masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu,

baik berupa barang-barang ataupun jasa, (2)

kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang

belum terlayani. (3) Kecilnya persaingan dalam bidang

usaha yang akan dikembangkan. (4) Memiliki

kemampuan untuk bersaing dalam mengembangkan

usaha yang sama dengan pihak lain. Berikut adalah

hal-hal yang harus menjadi perhatian seorang

wirausaha sebelum memutuskan komoditi yang akan

diusahakan.

1)

Konsumen yang dituju. Prospek konsumen ini

didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya.

2)

Pasar yang akan dimasuki. Sebuah perusahaan

yang akan memasuki pasar akan menempatkan

92

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

usaha sebagai pemimpin pasar (

market leader

),

penantang pasar (

market challenger

), pengikut

pasar (

market follower

), atau perelung pasar

(

market nicher

).

3)

Partner

yang akan diajak kerja sama. Partnership

adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang

atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari

keuntungan. Bentuk

partnership

dapat mengatasi

beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk

usaha perseorangan.

4)

Personil yang dipercaya. Pilihlah seseorang untuk

menjalankan usaha karena kejujurannya

5)

Jumlah modal. Modal utama adalah semangat

dan kejujuran. Jika modal yang dimiliki pengusaha

awal sangat kecil dapat dilakukan kerjasama

dengan

partner

, yang masing-masing menyetorkan

modalnya. Semua sumber dan kemampuan

pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal

ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi

untuk membuka usaha yang masih baru.

6)

Peralatan. Peralatan yang perlu disediakan adalah

sesuai dengan kepentingan usaha. Untuk pertama

kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang

sangat diperlukan.

7)

Penyebaran promosi. Jika akan dipromosikan

harus direncanakan bentuk promosi, tempat/

media mempromosikan, keunggulan apa yang

akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan

harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan

sebagainya

93

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

2.

Kebutuhan Biaya Produksi

Biaya produksi zat warna alam indigo meliputi biaya

investasi, biaya tidak tetap, dan biaya operasional.

Analisis usaha produksi zat warna alam indigo di susun

untuk mengetahui gambaran ekonomi mengenai usaha

yang akan diwujudkan. Analisis usaha pembuatan zat

warna alam indigo menggunakan asumsi berikut.

a.

Alat

spray aerator

dapat digunakan selama 3 tahun.

Oleh sebab itu biaya tetap yang digunakan merupakan

biaya penyusutan per tahun dengan pola penyusutan

tetap. Harga alat

spray aerator

baru Rp.3.000.000,00

b.

Lahan yang digunakan 400 m

2

dengan sistem sewa 1

tahun. Komponen biaya lahan dihitung sesuai dengan

masa produksi.

c.

Tenaga kerja yang digunakan 1 orang. Upah per hari

Rp 50.000,00.

d.

Siklus produksi disesuaikan dengan masa panen

daun nila, yaitu 3 bulan sekali. Proses produksi

memerlukan waktu selama 6 hari sampai menghasilkan

pasta.

Tugas Kelompok LK-6

Mengamati dan mengidentifikasi

1.

Ayo cari minimal 2 orang pelaku industri UKM yang ada di

sekitar anda

2.

Lakukan wawancara.

3.

Tanyalah faktor keberhasilan dan kegagalan .

4.

Identifikasi karakteristik pelaku industri tersebut.

5.

Cobalah analisis mengapa dapat berhasil.

6.

Buatlah laporan hasil wawancara tersebut dan simpulkan.

7.

Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan.

No.

Faktor Keberhasilan

Faktor Kegagalan

1

2

3

4

5

94

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

e.

Produksi dilakukan di gedung milik sendiri sehingga

dalam kasus ini, tidak dinyatakan sebagai bagian dari

komponen biaya.

f.

Ember kapasitas 100 liter digunakan sebanyak 2 buah

dengan harga masing-masing Rp.100.000,00.

g.

Keranjang perendaman digunakan 2 buah dengan

harga Rp 50.000,00.

h.

Ember dan keranjang perendaman, dapat digunakan

selama 2 tahun.

i.

Harga pasta zat warna alam indigo di pasaran sangat

beragam dan pada analisis ini digunakan angka rata-

rata, yaitu Rp.40.000,00 per kg.

Komponen biaya dalam satu proses produksi ( 3 bulan)

a.

Modal Tetap

1)

Sewa tanah per tahun 400 m

2

Rp 300.000,00

2)

Alat

spray aerator

Rp 3.000.000,00

3)

Ember perendaman

Rp 200.000,00

4)

Keranjang pengendapan

Rp 100.000,00

Total investasi

Rp 3.600.000,00

b.

Modal Kerja

1)

Daun nila 300 kg @ Rp1000,00

Rp 300.000,

00

2)

Tenaga kerja 6 HOK @ Rp 40.000,00

Rp 300.000,

00

3)

Kapur tohor 9 kg @ Rp 1000,00

Rp 9.000,00

Total biaya tidak tetap

Rp 609.000,00

c.

Biaya Penyusutan

1)

Sewa Lahan

Rp

75.000,00

2)

Penyusutan

Spray Aerator

Rp 250.000,00

5)

Penyusutan ember

Rp

50.000,00

3)

Penyusutan keranjang perendaman

Rp

25.000,00

Total biaya tetap

Rp 400.000,00

d.

Biaya Produksi

1)

Modal kerja

Rp 609.000,00

2)

Biaya sewa dan penyusutan

Rp 400.000,

00

Total biaya produksi

Rp1.009.000,00

e.

Produksi Zat Warna Alam Indigo

1)

Pasta 50 kg @ Rp.40.000,00

Rp 2.000.000,00

Total pendapatan

Rp 2.000.000,00

95

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

f.

Keuntungan

Keuntungan = Total penghasilan – Biaya produksi

= Rp 2.000.000,00 – Rp 1.009.000,00

= Rp 991.000

3.

Analisis

Break Event Point

(BEP)

a.

Analisis BEP (

Break Event Point

)

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka

waktu pengembalian modal atau investasi suatu

kegiatan usaha atau sebagai penentu batas

pengembalian modal. Produksi minimal suatu kegiatan

usaha harus menghasilkan atau menjual produknya

agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu

keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan

tidak menderita kerugian.

BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui

batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha

untuk mencapai nilai impas. Artinya usaha tersebut

tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu

usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih

besar dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi

saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada

harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan

BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

BEP Produksi

=

BEP Harga

=

BEP Produksi

= 1.009.000

40.000

= 25,23

BEP Harga

=

1.009.000,00

50.

=

20.180,00

Total Biaya

Harga Penjualan

Total Biaya

Total Produksi

96

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

Dari perhitungan BEP produksi dan harga, diketahui

bahwa titik impas usaha pembuatan zat warna indigo

dicapai ketika produksi pasta mencapai 25,23 kg atau

harga pasta indigo sebesar Rp 20.180,00/kg . Produksi

di atas 25.23 kg dan harga di atas Rp20.180,00/kg

pada tiap kali periode produksi adalah keuntungan.

3.

Persaingan Usaha Pembuatan Zat Warna Alam

Indigo

Penggunaan zat warna alam pada tekstil, di samping

aman bagi kesehatan kulit, juga ramah lingkungan.

Persaingan usaha dalam hal ini penggunaan zat warna

alam pada batik atau tenun bisa unggul teriring

tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang peduli

lingkungan.

Penggunaan zat warna alam indigo pada batik atau

tenun mampu bersaing di pasar global karena

meningkatkan nilai tambah pada produk batik. Batik atau

tenun dengan menggunakan zat warna alam perlu

dikembangkan secara massal sekaligus sebagai arena

penyadaran masyarakat untuk terus menjaga lingkungan

alam dari pencemaran zat kimia yang ditimbulkan oleh

penggunaan warna sintetis yang berlebihan.

F.

Membuat Produk Karya Rekayasa Inovasi

Teknologi Tepat Guna

Proyek

1.

Informasi Proyek Pembuatan Model

Indonesia berpotensi untuk dikembangkan industri-

industi kreatif di mana pelaku industri adalah para

generasi muda yang aktif, kreatif dan inovatif. Potensi

alam yang ada di sekitar masih banyak yang belum

dikreasi menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Tugas Pengembangan Proyek

a.

Orientasi terkait dengan karya rekayasa yang menjadi

target tugas kelompok

b.

Penelitian awal melalui observasi

97

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

c.

Gagasan atau ide

d.

Mendesain proyek

e.

Pembuatan model karya inovasi teknologi tepat guna

f.

Aplikasi secara umum

2.

Nama Produk

a.

Perhatikan Gambar 2.5

Nama produk, sesuaikan

dengan potensi sumber daya alam yang ada disekitar

untuk dijadikan pilihan dalam pembuatan modelnya.

b.

Tugas akan disimpulkan melalui presentasi dan

mendemontrasikan model.

c.

Siswa menjelaskan bagaimana mengidentifikasi

permasalahan sehingga muncul gagasan dalam

merencanakan proyek, bagaimana sistem bekerja,

dan di mana kelebihan dari model yang dibuat.

d.

Siswa menjelaskan bagaimana model dapat

diaplikasikan secara umum.

3.

Pekerjaan dan Pendidikan Terkait

a.

Siswa melakukan pengamatan dimana dapat

mengembangkan pendidikan terkait dengan model

yang akan direncanakan.

b.

Lapangan pekerjaan seperti apa yang memungkinkan

untuk mengaplikasikan gagasan yang ada dengan

memperhatikan pemanfaatan energi terbarukan

sesuai dengan potensi sumber energi terbarukan di

sekitar.

4.

Organisasi

a.

Siswa melakukan observasi melalui internet terkait

dengan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi

sumber daya alam di sekitar. Langkah alternatif

melakukan kunjungan ke museum atau pelaku industri

yang menggunakan teknologi tepat guna.

b.

Kebutuhan bahan. Siswa mengomunikasikan dan

mendiskusikan pada guru pembimbing tentang desain

dan kebutuhan bahan dan alat yang digunakan untuk

membuat model oleh kelompok masing-masing guna

mendapatkan pengarahan.

98

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Semester 2

1.

Langkah Kerja

a.

Kerja tim. Setiap siswa harus mengetahui kekuatan dan

kelemahan dalam bekerja sama.

b.

Fokus pada produk yang berupa model karya rekayasa

inovasi teknologi tepat guna. Setiap kelompok fokus

dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapatkan

produk yang bagus dan berkualitas.

c.

Perencanaan dan pengorganisasian, siswa dapat

merencanakan dalam waktu yang singkat.

2.

Lampiran Portofolio

a.

Perencanaan

b.

Hasil kerja perorangan

c.

Evaluasi Kelompok

d.

Evaluasi dari kelompok lain

Refleksi Diri

Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.

Ungkapkan secara tertulis manfaat yang kamu peroleh setelah

mempelajari rekayasa inovasi teknologi tepat guna, berdasarkan

beberapa hal sebagai berikut.

1.

Kesulitan yang dihadapi ketika membuat

rancangan

produk.

2.

Kesulitan dalam menentukan bahan.

3.

Kesulitan dalam penggunaan alat.

4.

Kendala dalam penyediaan dan penggunaan peralatan

keselamatan kerja.

5.

Kesulitan dalam proses pembuatan model.

6.

Kesulitan dalam pengemasan.

7.

Kendala selain yang disebut di atas.

99

Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK

Prakarya dan Kewirausahaan

Rangkuman

1.

Karya inovasi teknologi tepat guna dapat membantu

masyarakat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

dalam berproduksi. Sumber daya yang ada di Indonesia

baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya

budaya dapat dikreasikan oleh sumber daya manusia

dengan dukungan karya inovasi teknologi tepat guna.

Dengan demikian, aktivitas dalam berproduksi menjadi

lebih lancar.

2.

Kepekaan terhadap potensi alam maupun potensi budaya

yang dimiliki sebagai langkah awal dalam pembuatan karya

terkait dengan inovasi teknologi tepat guna berdasarkan

konsep yang dimiliki.

Soft skill

terbagun.

3.

Kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan yang terkait dengan merancang pembuatan

karya inovasi teknologi tepat guna akan muncul dan

berkembang melalui pembiasaan dalam mengamati,

mencari informasi, mengumpulkan data, bereksplorasi

dengan semangat juang tinggi, motivasi yang timbul dari

dalam diri dan terus berupaya pantang menyerah untuk

terus menggali ide-ide.

4.

Menghargai hasil karya dan terus berinovasi secara disiplin

dan bertanggung jawab sebagai bentuk dan upaya dalam

mengembangkan ekonomi kratif dan menghadapi

tantangan di masa yang akan datang.

5.

Jiwa kewirausahaan (

entrepreneurship

) dalam bidang

rekayasa inovasi teknologi tepat guna terbangun dan

menjadi bagian solusi dalam permasalahan dalam

berproduksi berupa karya yang memiliki nilai jual dan daya

saing dari produk yang dihasilkan